Tentang Hipnosis


Di Indonesia fenomena hipnosis menjadi sesuatu yang sangat menarik diperbincangkan, pro kontra bermunculan bahkan tidak sedikit mempresepsikan hipnosis itu adalah sesuatu yang kurang baik. Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa hipnosis adalah hal-hal yang berhubungan dengan magic, sihir, kuasa kegelapan dan penguasan pikiran. Namun, luar biasanya,  semakin hari  semakin banyak orang yang penasaran  dan bertanya-tanya dalam hati mereka, Bagaimana HIPNOSIS itu bisa terjadi?, sehingga mereka semakin tertarik mempelajari Apa dan bagaimana sesungguhnya hipnosis itu terjadi.

Apa Sebenarnya Hipnosis?
Hipnosis (Hypnosis) merujuk pada kata Hypno yang merupakan istilah bagi dewa tidur orang Yunani Kuno. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh James Esdaile seorang pelopor Hipnosis.  Dalam arti sesungguhnya Hypnosis merupakan penurunan kondisi kesadaran seseorang untuk tujuan tertentu, dimana orang tersebut menjadi jauh lebih fokus, rileks dan merasa nyaman.

Hipnosis &  Hipnotis
Banyak orang menggunakan istilah hipnotis merujuk pada kata hypnosis( hypnosis), pada hal sesungguhnya pemahaman ini kurang tepat. Hypnosis dan Hypnotis memiliki makna yang berbeda, Hypnosis adalah sebuah metode atau ilmu, sedangkan Hypnotis adalah orang yang melakukan proses hypnosis itu sendiri, seperti kata gitaris pada gitar atau humoris pada kata humor.

 Sejarah Hipnosis
 
1. Hipnosis Klasik
Tahukah Anda hypnosis telah dipraktekan sejak ribuan tahun yang lalu oleh bangsa-bangsa di dunia. Dari Bangsa Sumeria sampai dengan zaman Mesir kuno (± 2980-2900 SM) : para tabib Firuan telah mempraktekan ilmu ini dalam praktek pengobatan dimana pada masa itu konsep yang digunakan merupakan konsep konvensional yakni banyak menggunakan media seperti dupa, mantra dll untuk mengantarkan klien/pasien masuk dalam trance. Di benua Amerika Suku Indian Ojibwa: misalnya praktisis medis melakukan ritual doa dan menyanyikan lagu-lagu yang monoton untuk mengobati seseorang. Di Cina pada tahun 1600 SM, Wong Tai (Bpk Kedokteran Cina)mnggunakan pembacaan mantera dan meletakan tangannya pada pasien.

2. Hipnosis Modern
Pada abad ke 18 seorang dokter yang bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) menyembuhkan pasiennya seorang wanita yang mengalami gangguan syaraf dengan menggunakan magnet sebagai pengantar.  Bahkan Mesmer berhasil mengembalikan penglihatan seorang pianis yang mengalami kebutaan selama 10 tahun. Sehingga pada masa ini hypnosis dikenal dengan istilah mesmerisme atau magnetism. Kegiatan Mesmer yang melakukan pengobatan dengan motede ini kemudian menjadi kontroversi pada masa Raja Louis XVI, sehingga dilakukan penyelidikan oleh sebuah komisi yang dipimpin Benyamin Franklin dan hasilnya metode tersebut adalah hasil imajinasi klien yang sangat sugestif.
Meskipun istilah hypnosis belum dikenal pada masa itu, karena jasa-jasanya dalam mengembangkan praktek hypnosis untuk tujuan medis maka Mesmer dipandang sebagai Bapak Hypnosis. Jasa Mesmer yang besar adalah berhasil mengubah wajah hypnosis yang sebelumnya dianggap suatu magic atau sihir dan meletakkan dasar hypnosis sebagai suatu kajian ilmiah yang dapat digunakan dalam metode pengobatan. Salah satu murid Mesmer yang cukup terkenal adalah Marquis De Puysegur (1751-1825), seorang Militer kebangsaan Perancis, Abbe Faria, Portugal (1756-1819), John Elliotson, Inggris (1791-1868) yang menerapkan hypnosis anesthesia, James Esdaile, Skotlandia (1808-1859), yang mempraktekan hypnosis di India kepada ribuan orang pasiennya.

Saat ini Hypnosis telah diakui sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai lembaga negara, diantaranya British Medical Association pada 1955, American Medical Association pada 1958, dan American Psychological Association pada 1960. Hypnosis tidak ada kaitannya dengan kuasa kegelapan, bukan penguasan suatu pikiran dan  tidak ada unsur magic, sihir ataupun sesuatu yang  ghaib di dalamnya. Beberapa Aplikasi Hypnosis yang saat ini sudah populer di masyarakat adalah Clinical Hypnosis/Hypnotherapy, Anodyne Awareness, Forensic Hypnosis, Stage Hypnosis, dan Metaphysical Hypnosis.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar