Di Indonesia fenomena hipnosis menjadi sesuatu yang sangat menarik diperbincangkan, pro kontra bermunculan bahkan tidak sedikit mempresepsikan hipnosis itu adalah sesuatu yang kurang baik. Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa hipnosis adalah hal-hal yang berhubungan dengan magic, sihir, kuasa kegelapan dan penguasan pikiran. Namun, luar biasanya, semakin hari semakin banyak orang yang penasaran dan bertanya-tanya dalam hati mereka, Bagaimana HIPNOSIS itu bisa terjadi?, sehingga mereka semakin tertarik mempelajari Apa dan bagaimana sesungguhnya hipnosis itu terjadi.
Apa Sebenarnya Hipnosis?
Hipnosis (Hypnosis)
merujuk pada kata Hypno yang
merupakan istilah bagi dewa tidur orang Yunani Kuno. Istilah ini pertama kali
dikemukakan oleh James Esdaile seorang pelopor Hipnosis. Dalam arti sesungguhnya Hypnosis merupakan
penurunan kondisi kesadaran seseorang untuk tujuan tertentu, dimana orang
tersebut menjadi jauh lebih fokus, rileks dan merasa nyaman.
Hipnosis
& Hipnotis
Banyak orang
menggunakan istilah hipnotis merujuk pada kata hypnosis( hypnosis), pada hal
sesungguhnya pemahaman ini kurang tepat. Hypnosis dan Hypnotis memiliki makna
yang berbeda, Hypnosis adalah sebuah metode atau ilmu, sedangkan Hypnotis
adalah orang yang melakukan proses hypnosis itu sendiri, seperti kata gitaris
pada gitar atau humoris pada kata humor.
Sejarah Hipnosis
1. Hipnosis Klasik
Saat ini Hypnosis telah diakui sebagai salah satu dari metode
terapi yang sah oleh berbagai lembaga negara, diantaranya British Medical Association pada 1955, American Medical Association pada 1958, dan American Psychological Association pada 1960. Hypnosis tidak ada
kaitannya dengan kuasa kegelapan, bukan penguasan suatu pikiran dan tidak ada unsur magic, sihir ataupun sesuatu
yang ghaib di dalamnya. Beberapa
Aplikasi Hypnosis yang saat ini sudah populer di masyarakat adalah Clinical
Hypnosis/Hypnotherapy, Anodyne Awareness, Forensic Hypnosis, Stage Hypnosis,
dan Metaphysical Hypnosis.
Sejarah Hipnosis
1. Hipnosis Klasik
Tahukah Anda
hypnosis telah dipraktekan sejak ribuan tahun yang lalu oleh bangsa-bangsa di
dunia. Dari Bangsa Sumeria sampai dengan zaman Mesir kuno (± 2980-2900 SM) : para
tabib Firuan telah mempraktekan ilmu ini dalam praktek pengobatan dimana pada
masa itu konsep yang digunakan merupakan konsep konvensional yakni banyak
menggunakan media seperti dupa, mantra dll untuk mengantarkan klien/pasien
masuk dalam trance. Di benua Amerika Suku Indian Ojibwa: misalnya praktisis
medis melakukan ritual doa dan menyanyikan lagu-lagu yang monoton untuk
mengobati seseorang. Di Cina pada tahun 1600 SM, Wong Tai (Bpk Kedokteran
Cina)mnggunakan pembacaan mantera dan meletakan tangannya pada pasien.
2. Hipnosis
Modern
Pada abad ke 18
seorang dokter yang bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) menyembuhkan
pasiennya seorang wanita yang mengalami gangguan syaraf dengan menggunakan
magnet sebagai pengantar. Bahkan Mesmer
berhasil mengembalikan penglihatan seorang pianis yang mengalami kebutaan
selama 10 tahun. Sehingga pada masa ini hypnosis dikenal dengan istilah
mesmerisme atau magnetism. Kegiatan Mesmer yang melakukan pengobatan dengan
motede ini kemudian menjadi kontroversi pada masa Raja Louis XVI, sehingga
dilakukan penyelidikan oleh sebuah komisi yang dipimpin Benyamin Franklin dan
hasilnya metode tersebut adalah hasil imajinasi klien yang sangat sugestif.
Meskipun istilah
hypnosis belum dikenal pada masa itu, karena jasa-jasanya dalam mengembangkan
praktek hypnosis untuk tujuan medis maka Mesmer dipandang sebagai Bapak
Hypnosis. Jasa Mesmer yang besar adalah berhasil mengubah wajah hypnosis yang
sebelumnya dianggap suatu magic atau sihir dan meletakkan dasar hypnosis sebagai
suatu kajian ilmiah yang dapat digunakan dalam metode pengobatan. Salah satu
murid Mesmer yang cukup terkenal adalah Marquis De Puysegur (1751-1825),
seorang Militer kebangsaan Perancis, Abbe Faria, Portugal (1756-1819), John
Elliotson, Inggris (1791-1868) yang menerapkan hypnosis anesthesia, James
Esdaile, Skotlandia (1808-1859), yang mempraktekan hypnosis di India kepada
ribuan orang pasiennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar