Selasa, 04 November 2014

Senangnya tuh disini... Teknik Terapi Sederhana Bagaimana Melepaskan Emosi Negatif (Bagian 2)


Mengapa rasa sakit itu bisa datang

Tulisan ini adalah lanjutan dari catatan saya yang pertama, hal yang mendasari saya untuk membuat tulisan bagian kedua ini adalah hasil pengamatan saya pada status beberapa sahabat di facebook yang begitu mudah mengumbar emosi-emosi negatifnya seperti kesedihan, galau, kecewa, makian, kemarahan dan lain sebaginya. Entahlah apakah karena persoalan dalam keluarga, bisnis, keuangan dan yang paling banyak adalah persoalan cinta hehee…ini mungkin  hal unik yang tidak pernah selesai untuk dibahas wkwkwk...

Oh ya..pernah dengar kan lagu, “sakitnya tuh disini”, lagu yang fenomenal bahkan dari anak-anak sampai orang dewasa pun menyanyikan lagu tersebut menari-nari sampai ‘trance’ sambil menunjuk ke bagian dada. Hhhmm.. prihatin saja melihatnya. Kalau kamu pernah dengar lagunya pasti tau liriknya,  nadanya inilah yang membuat orang seperti kerasukan menyanyikannya. Menyanyikan lagu bertemakan kesedihan sambil menepuk bagian dada sama saja anda mengizinkan rasa sakit itu datang. Itu kan lagu ? masa sih ? baiklah saya akan menjelaskan secara ilmiah dari sudut pandang hypnotherapy, ingat bahwa nada yang beresonansi dengan  jiwa akan cenderung dibaca sebagai afirmasi bisa disebut doa atau mantra  yang bila diyakini oleh pikiran bawah sadarmu ini akan dijadikan realita (kenyataan) dalam hidupmu… ya seperti lirik lagu itu. Apalagi bila kamu nyanyikan berulang dan berulang itu adalah  repetisi yang sangat baik, salah satu cara bagaimana memprogram pikiran bawah sadar. Oh ya..ada penelitian terbaru bahwa memori kita tidak hanya tersimpan di pikiran, perasaan semata tapi juga di seluruh pergerakan sel. Jadi ketika mkamu enyanyikan lagu sedih dengan “trance” menari-nari, kamu sedang merekam dan mengizinkan rasa sakit itu terus hadir dalam hidupmu terekam di seluruh sel tubuh.  Bukan hanya lagu itu saja ya..ini hanya soal contoh saja betapa begitu banyak orang yang terlena dan merayakan penderitaanya oleh dirinya sendiri, tentu masih banyak lagu lain yang bertemakan lagu sedih, galau, kecewa yang menempatkan ketidaknyamanan itu hal yang menarik untuk dinyanyikan (baca:didoakan) tanpa sadar apa yang diucapkan sperti itu yang akan terjadi. Kok jadi ngomongin lagu sih?, tentu saja ada hubungannya dengan apa yang saya share tentang bagaimana melepaskan emosi negatif, mengubah kesedihan itu berubah menjadi “senangnya tuh disini”.. ya kebahagiaan yang bersumber dari dalam hatimu.

Ketidaknyaman mempengaruhi State/Mood


Saya flashback pada tulisan saya sebelumnya, ketika ada peristiwa di masa lalu yang membuat ketidaknyamaan akan mempengaruhi mood/state seseorang, dampaknya adalah bisa membuatnya kecewa, sedih, dendam, benci, marah, dll.  Ini adalah bentuk dari emosi-emosi negatif yang  tidak memberdayakan dirimu. Nah bukannya emosi-emosi negatif itu tidak berguna sama sekali, justru disinilah letak keunikan kita sebagai mahlukNya di semesta ini, selalu ada hukum dualitas yang terjadi jauh  sebelum kita hadir ke dunia, ada siang ada malam, ada perempuan ada lelaki, ada positif ada negatif, ada sedih ada bahagia, ada marah ada tawa, dan lain sebagainya yang hadir silih berganti dalam kehidupan kita. Tahukah kamu ? emosi-emosi negatif setiap saat yang bisa hadir dalam dirimu, ibarat sampah yang bila tidak dilepaskan setiap hari  lama-lama akan menumpuk dan membuat bau busuk.  Bila lama larut dalam kesedihan dan kekekecewaan ini juga akan mempengaruhi struktur sel dan akhirnya memepengaruhi sistem kekebalan tubuh , inilah yang akan menyebabkan sakit secara fisik.

Membangun Awareness/ kesadaran 

Dengan menyadari keberadaan emosi-emosi yang menyertai setiap ‘state’akan jauh lebih baik  membuat kita ‘aware’ terhadap apa yang akan kita lakukan. Ketika kita mengalami kondisi down misalnya karena peristiwa di masa lalu , hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah sudut padang kita (reframing) terhadap persoalan yang kita hadapi dengan menempatkan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran kita di masa yang akan datang. Ketika kita melakukan reframing misalnya  seseorang yang dalam keadaan sakit pada awalnya ia merasakan penderitaan namun  ketika ia menyadari perlahan-lahan akan mengubah sudut pandangnya tentang sakit.  Dalam kondisi seperti ini akan ada pemaknaan terhadap rasa sakit, terlintas dalam pikirannya bahwa dengan sakit ia menyadari tentang pentingnya kesehatan, bagaimana menjaga pola makan, pola hidup dan lain sebagainya. Dalam perspektif lain misalnya dalam ajaran  agama disebutkan bahwa dengan sakit akan menggugurkan dosa-dosanya di masa lalu. Ketika pikirannya mengatakan demikian, maka akan mempengaruhi perasaannya agar semakin bersyukur, disaat pengalihan kondisi ini terjadi maka juga akan mempengaruhi sel-sel tubuhnya sehingga secara fisik ia akan semakin pulih dan makin sehat.

Respon atas  ketidaknyamanan

Seseorang mengalami kondisi ketidaknyamanan karena adanya tekanan atas suatu peristiwa, ketika mengalami kondisi seperti itu responnya pun ada beragam dan dapat disimpulkan kedalam 3 (tiga) kategori, pertama sebagian orang merespon ketidaknyamanan tersebut dengan mengekspresikanya lewat amarah, berkata-kata (negatif) mengumpat bahkan dengan melakukan kontak fisik pada seseorang atau benda yang menurutnya sebagai penyebab ia menjadi marah. Kedua sebagian lain ada yang hanya memendam rasa ketidaknyamanan tersebut di dalam hatinya, perumpamaan ini seperti menekan luka jauh lebih ke dalam bukannya membuat nyaman malah akan semakin sakit.  Kedua hal diatas biasanya dilakukan rata-rata sebagian besar orang yang tanpa sadar memperburuk kesehatannya sendiri. Nah yang terakhir kategori yang ketiga adalah mereka yang merespon ketidaknyamanan itu dengan melepaskan emosi-emosi negatif dengan cara memaafkan diri sendiri.  Cara inilah sering dianjurkan dalam therapy.

Memaafkan diri sendiri

Lantas bagaimana teknik sederhananya? Sabar.. sebelum saya sampaikan tekniknya lebih dulu saya sampaikan tentang esensi dari memaafkan diri sendiri. Inti dari memaafkan diri, adalah meletakkan setiap persoalan dalam kehidupan ini penyebabnya bukanlah dari luar akan tetapi justru dari dalam diri kita sendiri. Dalam bahasa inggris ada istilah “your outside reflect by your inside” makna sederhananya apa yang ada didalam akan seperti itu yang terjadi diluar. Orang yang sedih , marah akan kelihatan dari wajahnya dan dalam kehidupannya. Sebaliknya mereka yang menyikapi persoalan secara wajar hidupnya santai, selalu menyenangkan orang lain, selalu bahagia dan getarannya pun dapat dirasakan oleh siapa pun.

Kalimat diatas pun dapat kita maknai daripada sibuk menyalahkan apa yang ada diluar diri lebih baik memperbaiki apa yang ada didalam diri sehingga berdampak pada pikiran, perasan dan tubuh secara fisik pun makin  sehat .

Ho’oponopono Cleansing Technique

Nah berikut ini saya bagikan teknik therapy ajaib  yang dikenal dengan Ho’oponopono Cleansing Technique ini adalah  salah satu Hawaian Healing Technique , saya cuplik versinya Dr. Joe Vitale penulis buku Zero Limit, beliau belajar teknik ini dari Dr. Hew Len , silahkan praktikan setiap hari, biasanya saya  lakukan menjelang tidur dan pagi hari ataupun luput cukup sekali mempraktekannya dalam sehari.  Mantranya sangat sederhana yaitu sebagai berikut :
“I  love You “ …Aku mencintaimu..,
“I am Sorry  “…Aku Menyesal…
“Please Forgive Me “…Maafkan Aku…
“Thank you “..Terima Kasih….terima kasih..terima kasih..”

Kok sesederhana itu ?  ya betul sangat seserhana,…tetapi ini esensinya sangat dalam memperbaiki kondisi mental dan menyeimbangkan kembali state of mind kita. Mengapa kalimat Aku mencintaimu diletakkan di depan? ini maknanya luar biasa. Menurut tabel Map Of Consciousness David R. Hawkins energy cinta berada pada level ke 14 dengan log 500, diatas energy lainnya. Kemudian..diikuti kalimat  “Aku Menyesal”…kalimat ini maknanya sangat dalam sebagai ungkapan penyesalan atas hal-hal di masa lalu yang pernah kita lakukan, kalimat berikutnya adalah “Maafkan saya” sebagai bentuk pengampunan (forgiveness) pada diri. Dan mantra ini ditutup dengan kalimat yang sangat powerful sebagai bentuk rasa syukur (grateful) yakni Terima Kasih.

Teknik ini tujuan awalnya adalah membersihkan emosi-emosi negatif yang terpendam dalam diri setiap harinya. Selain itu tujuan lain untuk memberdayakan diri, untuk kesehatan, juga melatih mental kita agar selalu bersyukur dalam keberlimpahan yang dianugrahkaNya.

Hari ini adalah akibat dari apa yang kita lakukan di masa lalu, menghukum diri dalam rasa bersalah bukanlah hal yang dapat menyembuhkan bahkan bisa saja memperparah luka batin. Melepaskannya dengan memaafkan diri jauh lebih menentramkan hati dan membuatmu melangkah lebih ringan meraih kebahagiaan saat ini juga.

Seperti lagu kehidupan yang baru saja kamu petakan kembali ”Senangnya Tuh Disini”…di Dalam Hatimu..

Selamat Memberdayakan diri, sahabat

_/\_

Terima Kasih..

Ifran Rapegawi,

Therapis dan Trainer Pemberdayaan Diri
Di  Lingkar Sinergi Institute

Tidak ada komentar:

Posting Komentar